Langsung ke konten utama
Perbedaan Masyarakat Kota dan Masyarakat Desa





       A.     Masyarakat Perkotaan

Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. Masyarakat kota ini pada umumnya telat mengikuti dampak dari era globalisasi sehingga sering kali pada umumnya muncul lah suatu individualisme yakni kurang  nya rasa sosialisasi dengan orang lain. Berikut ini merupakan ciri-ciri masyarakat perkotaan :

·       Kehidupan agamanya berkurang karena biasanya hanya urusan duniawi saja yang di kejarnya tanpa memikirkan dunia akhirat nanti
·       Biasanya banyak warga kota yang individualism tanpa memikirkan orang lain
·  Perubahan-perubahan tampak nyata di kota karena sangat terpengaruh dari budaya luar
·       Lebih sering terkena dampak era globalisasi
·       Sangat menghargai waktu sehingga perlu adanya perencanaan yang matang
·       Tingkat pertumbuhan penduduknya sangat tinggi
·       Kehidupan bersifat non agraris dan menuju kepada spesialisasi keterampilan

       B.     Masyarakat Desa

Masyarakat desa adalah masyarakat yang pada umumnya masih memegang nilai-nilai kultural kebudayaan dan adat-adat yang leluhur mereka ajarkan. Masyarakat desa ini masih sulit berkembang karena tertutup nya oleh apa yang leluhur mereka ajarkan, sehingga susah menerima hal baru. Namun secara tata krama sangat kental sekali yang namanya gotong royong, jarang sekali masyarakat pedesaan yang dikenal kurang baik. Berikut merupakan ciri-ciri masyarakat pedesaan :

·         Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan
·         Sistem kepemimpinan informal
·         Ketergantungan terhadap alam tinggi
·         Rasa solidaritas dan gotong royong tinggi
·         Kontrol social antar warga  kuat
·         Patuh terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku  di desanya

·         Pembagian kerja tidak tegas, karena belum terjadi spesialisasi pekerjaan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODOLOGI Studi kasus ini dilakukan pada lokasi drainase yang sering terendam air ketikaintensitas hujan tinggi di jalan Tanjung 2 B. Dramaga, Bogor. Denah lokasi terdapat padagambar 1. Pengamatan terjadinya genangan air dilakukan pada saat hujan pada tanggal 10Mei 2013 pukul 16.00 – 18.30 WIB. Dalam rentang waktu tersebut, genangan dan luaswilayah yang terkenda banjir dapat dengan mudah diamati. Penelitian ini menggunakan alatdan bahan berupa kamera, seperangkat komputer, meteran dan data curah hujan KabupatenBogor minimal 10 tahun. Data curah hujan yang digunakan yaitu data curah hujan KabupatenBogor dari tahun 2002-2011 dari stasiun pengamatan Atang Sanjaya. Data tersebut cukuprepresentatif mengingat jarak dari stasiun Atang Sanjaya ke Dramaga berjarak 30 km. Untukmendesain saluran drainase, terlebih dahulu dihitung debit puncak yang mungkin terjadidalam periode ulang tertentu. Dalam penelitian ini, digunakan periode ulang 5 tahun. Periodeula...

OPTIMASI JUMLAH KENDARAAN DALAM MENGANTISIPASI KEMACETAN LALU LINTAS DI KALIMALANG DENGAN METODE SIMPLEKS

Latar Belakang Kalimalang adalah sebuah sungai yang menyuplai air ke PAM (Perusahaan Air Minum) untuk masyarakat kota Jakarta dan sekitarnya. Berjarak 20 kilometer berawal dari kawasan Cawang sampai Bekasi. Jalan Raya Kalimalang mulai dari Cawang Baru – Pondok Bambu – Cipinang Melayu – Pondok Kelapa – Lampiri – Transito – Sumber Arta – Jakapermai – Galaxy – Bumi Satria Kencana dan berakhir di Mall Metropolitan Bekasi. Sumber air baku Kalimalang ini berasal dari Waduk Jatiluhur Purwakarta, tepatnya berasal dari aliran Sungai Citarum. Adapun bagian hulu Sungai Kalimalang ini, berasal dari Bendungan Curug. Bendungan Curug terletak di Desa Curug Kecamatan Klari Kabupaten Karawang Jawa Barat. Istilah Kalimalang identik dengan jalan yang berada di samping kali atau sebuah sungai yang tidak lazim, umumnya bentuk sungai itu dari hulu sampai hilir, atau dari pegunungan menuju ke laut, tetapi Sungai Kalimalang ini bentuknya melintang dari waduk Jatiluhur Purwakarta tepatnya dari Be...

FUZZY LINEAR PROGRAMING UNTUK PEMILIHAN JENIS KENDARAAN DALAM MENGANTISIPASI KEMACETAN LALU LINTAS DI KALIMALANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1      Latar Belakang Kalimalang adalah sebuah sungai yang menyuplai air ke PAM (Perusahaan Air Minum) untuk masyarakat kota Jakarta dan sekitarnya. Berjarak 20 kilometer berawal dari kawasan Cawang sampai Bekasi. Jalan Raya Kalimalang mulai dari Cawang Baru – Pondok Bambu – Cipinang Melayu – Pondok Kelapa – Lampiri – Transito – Sumber Arta – Jakapermai – Galaxy – Bumi Satria Kencana dan berakhir di Mall Metropolitan Bekasi. Sumber air baku Kalimalang ini berasal dari Waduk Jatiluhur Purwakarta, tepatnya berasal dari aliran Sungai Citarum. Adapun bagian hulu Sungai Kalimalang ini, berasal dari Bendungan Curug. Bendungan Curug terletak di Desa Curug Kecamatan Klari Kabupaten Karawang Jawa Barat. Istilah Kalimalang identik dengan jalan yang berada di samping kali atau sebuah sungai yang tidak lazim, umumnya bentuk sungai itu dari hulu sampai hilir, atau dari pegunungan menuju ke laut, tetapi Sungai Kalimalang ini bentuknya melint...